3 Paradigma Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Paradigma Guru Kurikulum 2013 dan Implementasi di Sekolah

Loading

Kurikulum Merdeka. Kurikulum 2013 menuntut adanya perubahan paradigma yang perlu seorang guru miliki. Guru memiliki peran penting di setiap perubahan kurikulum. Karena posisinya sebagai garda terdepan dalam proses implementasi kurikulum.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum nasional yang telah dikembangkan bertahun-tahun dan telah memenuhi dua dimensi kurikulum yaitu rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Paradigma adalah suatu keyakinan atau kepercayaan yang mendasari seseorang dalam melakukan segala tindakan. Atau suatu kerangka berpikir yang mempengaruhi sikap seseorang.

Berdasarkan Panduan Teknis Transisi KTSP ke Kurikulum 2013, Setidaknya terdapat tiga paradigma yang perlu guru miliki untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013, yakni:

Paradigma pertama yang perlu guru miliki di implementasi kurikulum 2013 adalah Growth Mindset atau pola pikir tumbuh.

Growth Mindset, yakni setiap guru harus menyadari betul tugas dan fungsinya sebagai katalisator dalam mengembangkan potensi peserta didik untuk sukses, dan tumbuh secara mandiri melalui bimbingannya.

Paradigma kedua adalah action mindset atau pola pikir bertindak.

Menurut https://goalengineer.com, Pola pikir tindakan adalah ketika Anda tahu bahwa melakukan pekerjaan membawa Anda lebih jauh daripada berpikir atau merencanakan. Anda akan berkembang lebih cepat dan merasa lebih baik jika Anda berhenti berpikir dan hanya bertindak sesuai rencana dan ide Anda, bahkan di tengah ketidaksempurnaan. Pengulangan adalah cara Anda meningkatkan dan menguasai pengulangan dengan pola pikir tindakan.

Dengan Action Mindset, Guru memberikan dukungan penuh terhadap setiap peserta didik dalam mencapai cita-citanya dengan penuh semangat dan komitmen dalam mengajar.

Paradigma ketiga adalah objective mindset atau pola pikir objektif.

Objective Mindset, guru memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didik dan menjadi pribadi yang menyenangkan dalam mendisiplinkan peserta didik.

Berdasarkan https://fastercapital.com, 5 Manfaat memiliki pola pikir objective mindset adalah

  1. Menghindari Bias (Avoiding Bias) yaitu kemampuan untuk menghindari bias dan prasangka yang dapat mengaburkan penilaian guru.
  2. Peningkatan Pemecahan Masalah (Improved Problem-Solving). Berpikir objektif memungkinkan guru menghadapi masalah dan tantangan dengan cara yang lebih rasional dan logis.
  3. Peningkatan Komunikasi (Enhanced Communication). Pemikiran obyektif memainkan peran penting dalam komunikasi yang efektif. Guru lebih terbuka untuk mendengarkan sudut pandang dan ide orang lain tanpa langsung mengabaikan atau menghakiminya
  4. Mengurangi Konflik (Reduced Conflict). Dengan menangani konflik dan perselisihan dengan pola pikir objektif, guru dapat mengurangi ketegangan dan menyelesaikan konflik dengan lebih efektif
  5. Peningkatan Kesadaran Diri (Increased Self-Awareness). Mengadopsi pola pikir obyektif juga meningkatkan kesadaran diri. Dengan menjauhkan diri dari emosi dan bias, guru dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang kekuatan, kelemahan, dan area yang perlu diperbaiki.

    Sumber: Panduan Teknis Transisi KTSP ke Kurikulum 2013