Kurikulum Merdeka memberikan pilihan cara menyusun pengorganisasian pembelajaran pada kurikulum merdeka.
Pilihan dalam pengorganisasian Pembelajaran terdiri dari empat pilihan. Satuan pendidikan dapat memilih sesuai dengan kondisi dan kesiapan nya.
Dalam menentukan pilihan perlu memperhatikan catatan berikut:
- Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa penyusunan dan pelaksanaan kurikulum operasional dapat dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masing- masing satuan pendidikan.
- Satuan pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan pilihan yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum operasional.
4 Cara Menyusun Pengorganisasian Pembelajaran
Pengorganisasian pembelajaran pada kurikulum operasional Merdeka dapat dipilih dari 4 pilihan
Tips:
Gunakan panduan pembelajaran dan asesmen serta panduan projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam mengorganisasi pembelajaran sebagai panduan yang terkait.
Pilihan 1. Aspirasi
Satuan pendidikan menggunakan inspirasi dalam menyusun pengorganisasian Pembelajaran
Menggunakan inspirasi untuk menyusun pengorganisasian pembelajaran dari dokumen yang sudah ada, seperti struktur kurikulum (intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, ekstrakurikuler, PKL untuk SMK atau magang untuk SMALB) dan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Pilihan 2. Modifikasi
Satuan pendidikan melakukan modifikasi dalam menyusun pengorganisasian pembelajaran
Melakukan modiikasi terhadap dokumen untuk menyusun pengorganisasian pembelajaran, seperti struktur kurikulum (intrakurikuler, projek penguatan proil pelajar Pancasila, ekstrakurikuler, PKL untuk SMK atau magang untuk SMALB, dan pendekatan mata pelajaran atau tematik. Satuan pendidikan mulai mencoba menyusun muatan pembelajaran dengan pendekatan lain, seperti blok terpisah atau integrasi.
Pilihan 3. Pengembangan
Satuan pendidikan mengembangkan elemen-elemen dalam menyusun pengorganisasian pembelajaran dari berbagai sumber.
Mengembangkan elemen-elemen dalam pengorganisasian pembelajaran, seperti struktur kurikulum (intrakurikuler, projek penguatan proil pelajar Pancasila, ekstrakurikuler, PKL untuk SMK atau magang untuk SMALB, pendekatan muatan pembelajaran dari beragam sumber. Satuan pendidikan dapat mengembangkan sistem pengaturan waktu pembelajaran berdasarkan pendekatan blok terpisah/terintegrasi dengan menyesuaikan konteks kebutuhan.
Satuan pendidikan mengembangkan elemen-elemen dalam pengorganisasian pembelajaran, seperti struktur kurikulum (intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler).
Pengaturan waktu belajar dari beragam sumber. Satuan pendidikan mulai mengembangkan pengorganisasian muatan pembelajaran secara mandiri dengan menggunakan pendekatan blok/secara terintegrasi sesuai dengan konteks kebutuhan.
Pertanyaan pemantik:
- Apakah satuan pendidikan telah mencoba 1-2 model pengaturan waktu belajar berbasis mata pelajaran sesuai dan ingin mencoba pendekatan lain?
- Apakah ada program ekstrakurikuler yang ingin ditambahkan sesuai kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman?
- Apakah ada sumber-sumber lain sebagai inspirasi di dalam menentukan ekstrakurikuler dan pengaturan waktu belajar?
- Apakah satuan pendidikan telah menjalin kerjasama dengan mitra dunia kerja dan mencoba mengembangkan program PKL (SMK)?
- Apakah ada tema-tema lain dalam projek penguatan proil pelajar Pancasila yang sesuai dengan perkembangan lingkungan satuan pendidikan?
- Apakah ada permasalahan di sekitar satuan pendidikan yang ingin diselesaikan melalui projek penguatan proil pelajar Pancasila? Apakah satuan pendidikan telah bertanya kepada beberapa pihak di lingkungan satuan pendidikan terkait isu terkini yang dapat dipecahkan melalui projek penguatan proil pelajar Pancasila?
Pilihan 4. Mandiri
Merancang pengorganisasian pembelajaran secara mandiri, telah memiliki struktur kurikulum yang ajek, melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan idenya sendiri dan relevan, menyediakan pilihan-pilihan ekstrakurikuler yang beragam. Satuan pendidikan secara fleksibel dan dinamis mengembangkan sistem pengaturan waktu untuk muatan belajarnya, dapat berdasarkan pendekatan mata pelajaran/tematik, integrasi atau blok terpisah.
Satuan pendidikan menyusun pengorganisasian pembelajaran secara mandiri.
Satuan pendidikan merancang pengorganisasian pembelajaran secara mandiri, telah memiliki struktur kurikulum yang ajek, melaksanakan projek penguatan proil pelajar Pancasila dengan idenya sendiri dan relevan, menyediakan pilihan-pilihan ekstrakurikuler yang beragam.
Dan Satuan pendidikan dapat secara fleksibel dan dinamis mengembangkan sistem pengaturan waktu pembelajarannya, dapat menggunakan pendekatan mata pelajaran, integrasi, blok, tematik, dan lain-lain.
Pertanyaan pemantik:
- Di antara ketiga model pengaturan waktu belajar, manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan akan diterapkan?
- Apakah ada kegiatan ekstrakurikuler yang kurang mengembangkan potensi peserta didik?
- Apakah ada inovasi baru yang akan dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan?
- Apakah mitra dunia kerja merekomendasikan beberapa program PKL (SMK)?
- Untuk mengembangkan relasi kemitraan, apakah ada projek bersama yang hendak dilakukan untuk memecahkan masalah tertentu di lingkungan satuan pendidikan?
- Tema-tema dalam projek penguatan proil pelajar Pancasila manakah yang perlu digali lebih mendalam?
- Apakah projek-projek yang telah dibuat sebelumnya diketahui oleh lingkungan satuan pendidikan atau dinas setempat?
Sumber: Panduan Pengembangan KOSP Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan pada Kurikulum Merdeka, 2022
Kurikulum Operasional
- 4 Cara Melakukan Evaluasi KOSP pada Kurikulum Merdeka
- Contoh Instrumen Evaluasi KOSP Kurikulum Merdeka
- Instrumen Analisis SWOT Dan Kebijakan Pendidikan pada Penyusunan KOSP
- Cara Menerapkan Teori DACUM pada Pengembangan Kurikulum Merdeka
- 5 Langkah Penyusunan KOSP Kurikulum Merdeka
- Cara menyusun Jadwal Sistem Blok di SMK