Design KBC 2025: Konsep Kurikulum

Loading

Design KBC 2025: Konsep Kurikulum

MyDigital. Konsep kurikulum pada panduan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) menjadi bahasan pertama di bab Design.

Konsep Kurikulum pada Panduan Kurikulum Berbasis Cinta

Istilah “kurikulum” berasal dari bahasa Latin curriculum, bermakna “lintasan” atau “jalur” yang merujuk pada serangkaian mata pelajaran. Namun, definisi ini termasuk reduktif karena hanya fokus pada isi, mengabaikan pengalaman belajar dan pengembangan holistik murid.

Para pakar kemudian memperluas pemahaman ini. Saylor & Alexander (1966) melihat kurikulum sebagai “upaya total sekolah untuk mencapai hasil yang diinginkan”, baik di dalam maupun di luar kelas. Smith dkk. (1957) mendefinisikannya sebagai “serangkaian pengalaman potensial di sekolah” untuk mendisiplinkan cara berpikir dan bertindak murid secara kelompok.

Definisi-definisi ini memang luas, namun berisiko menjadi terlalu umum atau terlalu sempit jika hanya mencakup tujuan dan isi tanpa pengalaman belajar.

Robert S. Zais (1976) mengurai kurikulum dalam tiga perspektif utama:

  • (1) course content (isi mata pelajaran sistematis);
  • (2) planned learning experience (pengalaman belajar yang dirancang aktif dan bermakna); dan
  • (3) experiences had under the auspices of the school (pengalaman formal dan informal di lingkungan sekolah, termasuk interaksi sosial dan ekstrakurikuler).

Secara keseluruhan, kurikulum modern adalah rencana pembelajaran komprehensif yang mencakup dimensi pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan karakter. Kurikulum harus fleksibel, terpadu, dan sesuai urutan perkembangan untuk efektivitas holistik.

Berdasarkan teori ini, kurikulum dalam empat dimensi, yaitu

  • kurikulum sebagai ide (ideal),
  • rencana tertulis,
  • implementasi (nyata), dan
  • hasil (outcome).
Konsep Kurikulum pada KBC 2025 4 Dimensi
Empat Dimensi Kurikulum (Sumber: Panduan KBC 2025)

Dimensi Kurikulum

1. Ideal Curriculum

Kurikulum sebagai ide (curriculum as intent/ideal curriculum) adalah visi, nilai, dan tujuan abstrak yang ingin terwujud dalam pendidikan, merepresentasikan harapan masyarakat dan menjadi landasan filosofis (Dewey, 1986).

2. Plan

Kurikulum sebagai rencana tertulis (curriculum as plan) adalah ide yang telah dituangkan ke dalam dokumen konkret seperti Capaian, Tujuan, dan Alur Pembelajaran. Ini menjadi pedoman guru untuk memastikan murid mencapai tujuan pendidikan (Tyler, 2010).

3. Real curriculum

Kurikulum sebagai implementasi (real curriculum) adalah penerapan rencana tersebut dalam praktik pembelajaran nyata di kelas atau lingkungan belajar lain.

4. Outcome

Kurikulum sebagai hasil (curriculum as outcome) mengacu pada dampak sebenarnya dari implementasi kurikulum, yaitu apa yang menjadi capaian murid dalam peningkatan kemampuan, perubahan sikap, atau penerapan pengetahuan, yang kemudian terevaluasi efektivitasnya (Sowell, 2005)


SK Dirjen Pendis Panduan KBC 2025


    Lainnya


    Sumber: Panduan Kurikulum Berbasis Cinta 2025

    Perpustakaan dan Koleksi Peraturan, Panduan Pendidikan