Kurikulum Berbasis Cinta: Dari Empati menuju Simpati

Loading

MyDigital. Panduan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) Tahun 2025 menjelaskan tentang The Golden Rule: tenggang Rasa menuju Cinta Semesta. Konsep Kurikulum Berbasis Cinta tersebut adaah Empati.

Panduan Kurikulum Berbasis cinta (KBS) resmi berlaku dengan SK DIrektur Jenderal Pendidikan Islam No. 6077 Tahun 2025.

Empati: The Golden Rule Kurikulum Berbasis Cinta

The Golden Rule sering terkenal sebagai empati. Empati memiliki definis sebagai kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang orang lain alami dari sudut pandang mereka. Ini adalah proses yang sangat mendalam, di mana seseorang secara kognitif dan emosional menempatkan dirinya “di sepatu orang lain” untuk meresapi emosi mereka seolah-olah itu miliknya.

Fokusnya adalah pada hubungan interpersonal, memungkinkan seseorang memahami perasaan individu lain secara mendalam.

Sebagai contoh, ketika seorang teman bersedih karena kehilangan, empati memungkinkan seseorang tidak hanya merasa kasihan (simpati), tetapi juga merasakan kesedihan yang serupa, memahami akar penyebabnya, dan membayangkan bagaimana rasanya berada di posisi mereka.

Empati Menuju Simpati, Dari Cinta Ranah Personal Menuju Universal

Namun, cakupan empati sering kali terbatas pada hubungan antarindividu. Di sinilah konsep sympathea atau “simpati kosmis” menjadi relevan. Berakar dari filsafat kuno, terutama Stoikisme, sympathea merujuk pada gagasan bahwa seluruh alam semesta—termasuk semua makhluk hidup dan non-hidup—saling terhubung, saling bergantung, dan merupakan satu kesatuan yang kohesif.

Ini adalah bentuk keterikatan universal yang melampaui hubungan pribadi serta menggambarkan alam semesta sebagai sebuah organisme tunggal yang bernapas dan berinteraksi.

Fokus sympathea terletak pada pemahaman filosofis tentang interkoneksi fundamental, bukan hanya empati emosional terhadap satu individu.

Meskipun tidak melibatkan resonansi emosional yang sama dengan empati, pemahaman ini secara mendasar mendorong tindakan etis dan kepedulian terhadap kesejahteraan keseluruhan.

Dalam konteks Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), misalnya, konsep ini dapat memiliki arti “Secara ontologis, manusia dan alam adalah satu kesatuan. Saling mencerminkan, sekaligus manunggal (mushmat).

Di antara keduanya bekerja mekanisme sympathea (saling cinta, ‘isyq/hubb).” Ini mengimplikasikan bahwa ada cinta dan keterikatan bawaan yang mendasari keberadaan dan interaksi di seluruh alam semesta. Bagi kaum Stoik, apa yang baik untuk satu bagian alam semesta pada akhirnya juga baik untuk keseluruhan, menegaskan pentingnya harmoni dan keterhubungan universal sebagai landasan filosofi cinta yang komprehensif.

Memahami sympathea melengkapi empati dengan memperluas cakupan cinta dari ranah personal ke ranah universal, mendorong kita untuk melihat diri kita sebagai bagian integral dari keseluruhan kosmos.

Kurikulum Berbasis Cinta: Kompleks dan Multidimensi

Berdasarkan beberapa konsep tersebut, cinta merupakan sesuatu yang kompleks dan multidimensi. Cinta merupakan suatu kekuatan transenden dan dinamis yang menghubungkan individu dengan dirinya sendiri, orang lain, dan dunia di sekitarnya.

Dan Cinta tidak hanya berupa perasaan atau dorongan emosional, tetapi juga melibatkan komitmen, pengorbanan, dan pemahaman yang mendalam.

Cinta memiliki dimensi sosial yang menguatkan hubungan antar individu dalam masyarakat, serta dimensi spiritual yang mengarah pada pencarian kebaikan dan kedekatan dengan Tuhan.

Sebagai bentuk penghargaan dan kasih sayang, cinta melibatkan elemen intimasi, pengorbanan diri, dan saling memberi serta menerima.

Pada level tertinggi, cinta adalah perjalanan menuju kesucian batin dan pemahaman yang lebih tinggi, baik dalam konteks relasi dengan sesama maupun dalam hubungan dengan kekuatan transenden yang lebih besar (Tuhan). Cinta berperan sebagai penghubung dan penguat dalam setiap aspek kehidupan, baik fisik, emosional, sosial, dan spiritual.


SK DirekturJenderal Pendis Panduan KBC 2025


    Lainnya


    Sumber: Panduan Kurikulum Berbasis Cinta 2025

    Perpustakaan dan Koleksi Peraturan, Panduan Pendidikan