4 Model Pengorganisasian Pembelajaran di KSP 2025

Loading

MyDigital. Seperti panduan sebelumnya, Komponen ketiga Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) 2025 mengenalkan 4 model pengorganisasian pembelajaran.

Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) Edisi 1015

Terdapat 4 (empat) pengorganisasian yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan dalam mengorganisasikan muatan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi dan tujuan masing-masing satuan pendidikan.

1. Mata Pelajaran

  • Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
  • Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah.

2. Tematik

  • Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi kompetensi-kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
  • Pengorganisasian pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
  • SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran berdasarkan mata pelajaran atau secara tematik.

3. Integrasi

  • Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team teaching). Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan, dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu.
  • Sebagai contoh, satuan pendidikan mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara terintegrasi.

4. Blok

  • Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan berbagai macam pengelompokan.
  • Sebagai contoh, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial akan diajarkan dari jam 07.00-12.00 dalam semester 1.
  • Contoh lain, mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah.

Panduan Pengembangan KSP Tahun 2025 memberikan tips memilih model pengorganisasian pembelajaran.

  • Pengorganisasian pembelajaran akan memengaruhi satuan pendidikan dalam mengelola waktu (penjadwalan) dan sumber dayanya. Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan jumlah pendidik dan murid, beban mengajar, dan kesiapan satuan pendidikan.
  • Satuan pendidikan dapat memilih salah satu atau mengkombinasikan pengorganisasian tersebut. Misalnya dengan menggunakan pengorganisasian pembelajaran secara integrasi dan blocking secara bersamaan.
  • Dalam konteks PAUD, pengorganisasian pembelajaran disarankan menggunakan secara tematik dan/atau integrasi, serta disesuaikan dengan pilihan murid sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Contoh pengorganisasian pembelajaran secara tematik dan/atau integrasi dapat dilihat di Lampiran 4.


    Lainnya


    Sumber: Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 2025