Contoh Implementasi KBC 2025: Intrakurikuler, Ekstrakurikuler, Kokurikuler, dan Budaya Madrasah

Loading

4.  Iklim/Budaya Madrasah

Topik Panca Cinta          :  Cinta Allah dan Rasul-Nya, Cinta Diri dan Sesama

Iklim/Budaya Madrasah : Pembiasaan Salat Dhuha

Materi Integrasi KBC

  1. Mensyukuri nikmat Allah Swt. melalui rasa syukur dalam perilaku sehari-hari.
  2. Membiasakan akhlak terpuji kepada diri dan sesama melalui ibadah dan interaksi sehari- hari.

Metode                         :       Pembelajaran mendalam

Proses Belajar                :      

Dalam Pembiasaan Salat Dhuha, murid akan diberi kesempatan untuk mengintegrasikan nilai-nilai Cinta Allah dan Rasul-Nya serta Cinta Diri dan Sesama melalui ibadah yang penuh kesadaran, memperdalam hubungan spiritual dengan Allah, dan menumbuhkan sikap syukur serta kebahagiaan dalam diri mereka.

Alur Pembelajaran:

1. Mindful

  1. Mindful: Setiap pagi, murid diminta untuk melaksanakan Salat Dhuha dengan penuh kesadaran. Sebelum melaksanakan salat, guru mengajak murid untuk menarik napas dalam-dalam, menenangkan pikiran, dan memusatkan perhatian pada niat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam setiap gerakan dan bacaan, murid diingatkan untuk hadir sepenuhnya dalam ibadah, merasakan kehadiran Allah, dan meletakkan hati mereka dalam setiap doa. Fokus utama adalah untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan hati yang tulus dan penuh pengharapan.

2. Meaningful

  1. Meaningful: Setelah selesai Salat Dhuha, murid diajak untuk refleksi dalam kelompok atau individu. Tanyakan kepada murid tentang perasaan mereka setelah salat: Apa yang mereka rasakan dalam hati setelah beribadah? Murid akan menggali makna dari setiap doa yang mereka panjatkan, serta merenungkan bagaimana Salat Dhuha memberi mereka kekuatan untuk mencintai diri mereka sendiri dan sesama. Proses ini juga memberikan kesempatan untuk berbicara tentang bagaimana rasa syukur dalam ibadah dapat memperkuat hubungan mereka dengan Allah dan sesama manusia, serta pentingnya menjaga akhlak terpuji terhadap diri sendiri dan orang lain.

3. Joyful

  1. Joyful: Salat Dhuha dipahami sebagai cara untuk merasakan kebahagiaan dalam beribadah dan mencintai Allah dengan tulus. Rasa syukur yang muncul setelah salat tidak hanya memberikan kedamaian hati, tetapi juga meningkatkan rasa cinta kepada diri sendiri. Kebahagiaan dalam beribadah mengalir dalam setiap tindakan positif kepada diri dan sesama. Salat Dhuha mengingatkan murid bahwa setiap ibadah yang dilakukan dengan penuh kesadaran adalah bentuk cinta kepada diri mereka sendiri, serta langkah menuju kehidupan yang lebih bermakna, dengan tujuan untuk berbagi kebaikan kepada orang lain.

4. Joyful dan Meaningful

  1. Joyful dan Meaningful: Setelah Salat Dhuha, murid diberikan kesempatan untuk mempraktikkan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari. Mereka diajak untuk berbagi kebahagiaan dan kebaikan dengan sesama, seperti membantu teman yang kesulitan, menjaga hubungan baik dengan keluarga, atau berbagi ilmu yang bermanfaat. Setiap murid diberikan tantangan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, berusaha sabar, dan tetap rendah hati dalam segala aktivitas, baik di madrasah maupun di rumah. Ini akan membantu mereka untuk merasakan bahwa tindakan-tindakan tersebut adalah bentuk nyata dari rasa cinta kepada Allah, diri mereka sendiri, dan sesama.

SK Dirjen Pendis Panduan KBC 2025


    Lainnya


    Sumber: Panduan Kurikulum Berbasis Cinta 2025

    Perpustakaan dan Koleksi Peraturan, Panduan Pendidikan