KBC 2025: Prinsip dan Metode Penerapan Kurikulum Berbasis Cinta

Loading

Prinsip dan Metode Penerapan Kurikulum Berbasis Cinta

MyDigital. Bahasan selanjutnya di bab Design KBC 2025 tentang prinsip dan metode penerapan kurikulum berbasis cinta.

Kurikulum Berbasis Cinta yang berorientasi melahirkan insan humanis, nasionalis, naturalis, toleran, dan selalu mengedepankan cinta membutuhkan landasan prinsip dan nilai yang kuat dalam proses pengembangannya.

Prinsip Kurikulum Berbasis Cinta

Prinsip Kurikulum Berbasis Cinta yaitu

  • a. Pendidikan Berbasis Nilai: Menekankan pada pemahaman, internalisasi, dan menghidupkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.
  • b. Pengembangan Karakter: Fokus pada pengembangan karakter murid dengan memperkuat sifat-sifat seperti empati, toleransi, dan rasa hormat.
  • c. Keteladanan: Menumbuhkan para pemimpin yang dapat menjadi role model nyata pengimplementasian nilai-nilai cinta dalam kehidupan sehari-hari.
  • d. Pendekatan Holistik: Mempertimbangkan semua aspek perkembangan murid: fisik, kognitif, emosional, sosial, dan spiritual.
  • e. Keterlibatan Komunitas: Melibatkan orangtua dan masyarakat sebagai aktor penting dalam menghidupkan nilai cinta di keluarga dan lingkungan.

Metode Kurikulum Berbasis Cinta

Metode Kurikulum Berbasis Cinta yaitu

  • a. Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Mengutamakan pembelajaran yang bersifat praktis dan berbasis pengalaman. Kegiatan seperti proyek sosial, pengabdian masyarakat, dan pengalaman kolaboratif akan memperkuat pemahaman murid tentang cinta dalam aksi.
  • b. Pembelajaran Mendalam (deep leaerning): Proses internalsissi nilai dilakukan secara berkesadaran (mindful), menekankan pada pemaknaan (meaningful), dan menggembirakan (joyful).
  • c. Pembelajaran yang Kreatif dan Inovatif: Menggunakan metode berpikir kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah seperti design for change atau design thinking.
  • d. Dialog dan Komunikasi Terbuka: Menerapkan komunikasi welas asih (compassionate communication), yang mengutamakan koneksi sebelum koreksi. Sehingga terbangun ruang aman (safe spaces) sehingga semua orang memiliki kemerdakaan untuk menyampaikan pendapat atas dasar saling percaya dan pengertian.
  • e. Evaluasi Berbasis Proses: Menggunakan metode evaluasi yang tidak hanya fokus pada hasil akademis, tetapi juga pada perkembangan karakter dan penerapan nilai-nilai cinta dalam kehidupan sehari-hari.

SK Dirjen Pendis Panduan KBC 2025


    Lainnya


    Sumber: Panduan Kurikulum Berbasis Cinta 2025

    Perpustakaan dan Koleksi Peraturan, Panduan Pendidikan