5 Ketentuan Dalam Pengembangan Asesmen Projek Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka

Loading

Kurikulum Merdeka. Pengembangan Asesmen Projek Profil Pelajar Pancasila. Dinukil oleh Panduan yang Diadaptasi dari: https://www.ucd.ie/teaching/
resources/assessmentfeedback/howdoiassess/.

Asesmen merupakan bagian penting dari pembelajaran dalam projek profil. Oleh karena itu dalam merencanakan projek profil, termasuk dalam menyusun modul projek profil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang asesmen projek profil:


5 Ketentuan Dalam Pengembangan Asesmen Projek Profil Pelajar Pancasila

5 hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan asesmen projek profil pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka

1. Pertimbangkan keberagaman kondisi peserta didik dan sesuaikan metode asesmen.

Ketentuan pertama dalam mengembangkan asesmen projek profil Pancasila adalah mempertimbangkan keragaman peserta didik.

Tidak semua jenis asesmen cocok untuk semua kegiatan dan individu peserta didik. Asesmen yang beragam dapat membantu pendidik dan peserta didik
merasakan pembelajaran yang berbeda.

Gunakan pertanyaan ini untuk memandu pembuatan asesmen:

  • Apa dan bagaimana tingkat kemampuan peserta didik? Apakah sesuai dengan fase pencapaian elemen dan sub-elemen profil?
  • Berapa jumlah peserta didik yang terlibat dalam projek profil?
  • Seberapa besar perbedaan kompetensi peserta didik?
  • Bagaimana tingkat keberagaman budaya, sosial dan ekonomi, peserta didik? Apakah keberagaman itu bisa menjadi hambatan pembelajaran peserta didik dalam projek profil?

2. Fokus pada Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen

Ketentuan kedua dari pengembangan asesmen projek profil pelajar Pancasila adalah fokus tujuan pembelajaran projek. Tujuannya adalah dimensi, elemen dan sub elemen profil pelajar Pancasila.

Pertimbangkan tujuan pencapaian projek profil dan membuat asesmen yang bukan hanya berfokus pada produk pembelajaran, tetapi berfokus pada dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang
disasar.

3. Pembuatan Indikator Perkembangan Sub Elemen

ketentuan ketiga dari asesmen projek profil adalah membuat indikator perkembangan sub elemen.

Pembuatan indikator perkembangan sub-elemen antar fase di awal projek. Indikator perkembangan sub-elemen berguna untuk mengetahui kemajuan pencapaian tujuan projek

4. Keterkaitan Asesmen Formatif dan Sumatif

Ketentuan keempat di asesmen projek profil pelajar Pancasila adalah keterkaitan asesmen formatif dan sumatif

Bangun keterkaitan antara asesmen formatif (awal dan sepanjang projek profil) dan sumatif. Hasil dari asesmen formatif di awal projek profil dapat terpakai untuk memetakan kekuatan dan kelemahan peserta didik sebagai acuan tim fasilitator projek profil dalam menentukan indikator performa peserta didik ketika merancang asesmen formatif dan sumatif.

Asesmen formatif yang tersusun dengan memperhatikan tugas sumatif dapat menurunkan beban kerja peserta didik dan memperjelas relevansi
tugas formatif.

Misalnya, di projek profil “Sampahku, Tanggung jawabku”, asesmen akhir berupa kegiatan menarik seperti pameran poster aksi merupakan puncak dari proses pembelajaran melalui projek profil.

Karena pembuatan poster adalah kegiatan yang cukup berat, peserta didik sudah siap sebelumnya dengan kegiatan formatif di mana peserta didik mendapatkan umpan balik mengenai poster dan presentasinya.

5. Jelaskan Tujuan dan Libatkan Peserta Didik dalam Proses Asesmen

Ketentuan terakhir dari asesmen projek profil pelajar adalah menjelaskan tujuan dan libatkan dalam proses asesmen.

Jelaskan tujuan asesmen dan libatkan peserta didik dalam proses asesmen. Misalnya, peserta didik dapat memilih topik yang akan dinilai, metode asesmen (tertulis/tidak tertulis, presentasi/pembuatan poster), dan pengembangan rubrik.

Pendidik juga dapat membimbing peserta didik dalam menggunakan rubrik/kriteria penilaian agar peserta didik merasa terlibat dalam mengelola dan menilai proses pembelajaran mereka sendiri.


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila